STRUKTUR SESAR
Sesar atau patahan adalah rekahan pada batuan yang telah mengalami “pergeseran yang berarti” pada bidang rekahnya. Suatu sesar dapat berupa bidang sesar (Fault Plain) atau rekahan tunggal. Tetapi sesar dapat juga dijumpai sebagai semacam jalur yang terdiri dari beberapa sesar minor. Jalur sesar atau jalur penggerusan, mempunyai dimensi panjang dan lebar yang beragam, dari skala minor sampai puluhan kilometer. Kekar yang memperlihatkan pergeseran bisa juga disebut sebagai sesar minor. Rekahan yang cukup besar akibat regangan, amblesan, longsor, yang disebut Fissure, tidak termasuk dalam definisi sesar. Beberapa ahli geologi struktur secara umum mendefinisikan struktur sesar sebagai bidang pecah atau rekahan yang disertai oleh adanya pergeseran. Beberapa definisi yang lengkap dari sebagian ahli geologi struktur tersebut, antara lain :
Billing(1959):
Sesar didetinisikan sebagai bidang rekahan yang disertai oleh adanya pergeseran relatif (displacement) satu blok terhadap blok batuan lainnya. Jarak pergeseran tersebut dapat hanya beberapa milimeter hingga puluhan kilometer, sedangkan bidang sesarrtya mulai dari yang berukuran beberapa centimeter hingga puluhan kilometer.
Ragan(1973):
Sesar merupakan suatu bidang rekahan yang telah mengalami pergeseran.
Park (1983) :
Sesar adalah suatu bidang pecah (fracture) yang memotong suatu tubuh batuap dengan disertai oleh adanya pergeseran yang sejajar dengan bidang pecahnya.
Beberapa indikasi umum adanya sesar :
1. Kelurusan pola pengaliran sungai.
2. Pola kelurusan punggungan.
3. Kelurusan Gawir.
4. Gawir dengan Triangular Facet.
2. Keberadaan mata air panas.
3. Keberadaan zona hancuran.
4. Keberadaaan kekar.
5. Keberadaan lipatan seret (Dragfolg)
6. Keberadaan bidang gores garis (Slicken Side) dan Slicken Line.
7. Adanya tatanan stratigrafi yang tidak teratur.
KLASIFIKASI SESAR
a) Slip (pergeseran relatif)
Pergeseran relatif pada sesar, diukur dari jarak blok pada bidang pergeseran titik-titik yang sebelumnya berhimpit. Jarak total dari pergeseran disebut dengan Net Slip.
Slip Fault terbagi atas:
a. Strike Slip Fault, sesar yang arah pergerakannya relatif paralel dengan strike bidang sesar. (Pitch 00 - 100). Sesar ini disebut juga sebagai Sesar Mendatar. Sesar mendatar terbagi lagi atas :
1. Sesar Mendatar Sinistral, yaitu sesar mendatar yang blok batuan kirinya lebih mendekati pengamat.
2. Sesar Mendatar Dextral, yaitu sesar mendatar yang blok batuan kanannya lebih mendekati pengamat.
Genetik
Sesar mendatar berkembang jika sumbu stress terbesar (σ1) adalah horizontal; Dan yang menengah (σ2) berada pada vertikal. Begitupun juga dengan (σ3) yang berada pada posisi horizontal. Sehingga oleh Wilcox, Harding, dan Selley (1973) mengemukaan suatu diagram rieder shear (R-shear) dimana suatu sesar mendatar tidak saja diikuti hanya sesar mendatar melainkan juga ada blok-blok yang naik dan turun terhadap garis patahan utama (syntethic) dengan membentuk sudut 15o serta saling tumpang tindih, susunan ini disebut en chelon.
Zona yang berlawanan dengan gerak slip (antihetic) disebut conjugate riedel shears (R’-shears) dan membentuk sudut 750 terhadap patahan utama. Stress utama (σ1) berada diantara R & R’. Strike slip fault terjadi sepanjang garis patahan utama, dan R’-shears kemungkinan terjadi akibat rotasi dengan sudut yang besar. Suatu jatuhan suatu synthetic shear diketahui berkembang sebagai P-Shears, dan hal tersebut membentuk sdut kecil, yaitu 100 terhadap garis patahan utama. Susunan R-Shears, R’shears, dan P’shars adalah sebagai patahan minor. Sehingga seluruh konsep Riedel shearing kebanyakan berpola menganyam.Tidak hanya sesar mendatar yang terbentuk namun juga ada en-echelon fold dan en echelon fault yang dapat berkembang dengan baik.
b. Dip Slip Fault, sesar yang arah pergerakan nya relatif tegak lurus strike bidang sesar dan berada pada dip bidang sesar. (Pitch 800 - 900). Dip Slip Fault terbagi lagi atas :
1. Sesar Normal, yaitu sesar yang pergerakan Hanging-Wallnya relatif turun terhadap Foot-Wall.
Genetik
Gambar diabwah ini menunjukan hubungan sesar normal dengan sumbu stres utama. Dua set sesar normal berada pada bidang sumbu menengah (horizontal) dan membuat suatu sudut 300 dengan gaya yang terbesar bersifat vertikal.
2. Sesar Naik, yaitu sesar yang pergerakan Hanging-Wallnya relatif naik terhadap Foot-Wall.
Genetik
Fracture sendiri memilki dua jenis tipe yaitu: tension fracture dan shear fracture. Menurut Billing (1972) fracture dari tension bukan merupakan suatu patahan, namun dapat menyebabkan suatu patahan, namun yang lebih besar memungkinkan terbentuknya suatu patahan ialah dari shear fracutre.
Pada awalnya selama fase deformasi untuk menjadi sesar naik (thrust fault) maka satu sumbu stress terbesar berarah horizontal dan gaya terakhir relaif vertikal, sehingga hanging wall akan bergerak relatif diatas footwall. Dimana akan menghasilkan patahan naik yang dipnya + 80o- 90o. Dan fase yang dilalui jika batuan tersebut ductile maka akan mengalami fold dahulu baru kemudian mengalami sesar naik.
3. Strike-Dip Slip Fault atau (Oblique Fault), yaitu sesar yang vektor pergerakannya terpengaruh arah strike dan dip bidang sesar. (Pitch 100 - 800). Strike-Dip Slip Fault terbagi lagi atas kombinasi-kombinasi Strike Slip Fault dan Dip Slip Fault, yaitu:
a) Sesar Normal Sinistral, yaitu sesar yang pergerakan Hanging-Wallnya relatif turun dan sinistral terhadap Foot-Wall.
b) Sesar Normal Dextral, yaitu sesar yang pergerakan Hanging-Wallnya relatif turun dan dextral terhadap Foot-Wall.
c) Sesar Naik Sinistral, yaitu sesar yang pergerakan Hanging-Wallnya relatif naik dan sinistral terhadap Foot-Wall.
d) Sesar Naik Dextral, yaitu sesar yang pergerakan Hanging-Wallnya relatif naik dan dextral terhadap Foot-Wall.
b) Separation (Pergeseran Relatif Semu)
Bila pitch tidak dapat ditemukan, maka pergeseran tidak dapat ditentukan, maka pergeseran disebut separation.
UNSUR-UNSUR STRUKTUR SESAR
Unsur-unsur struktur sesar terdiri dari :
1. Bidang Sesar, yaitu bidang rekahan tempat terjadinya pergeseran yang kedudukannya dinyatakan dengan jurus dan kemiringan.
2. Hanging-Wall, yaitu blok bagian terpatahkan yang berada relatif diatas bidang sesar.
3. Foot-Wall, yaitu blok bagian terpatahkan yang relatif berada dibawah bidang sesar.
4. Throw, yaitu besarnya pergeseran vertikal pada sesar.
5. Heave, yaitu besarnya pergeseran horizontal pada sesar.
6. Pitch, yaitu besarnya sudut yang terbentuk oleh perpotongan antara gores garis (Slicken Line) dengan garis horizontal (garis horizontal diperoleh dari penandaan kompas pada bidang sesar saat pengukuran Strike bidang sesar).